Senin, 04 Maret 2013

To Kill A Mockingbird

Kategori:Buku
JenisSastra & Fiksi
Penulis:Harper Lee
Judul Buku: To Kill A Mockingbird
Penulis: Harper Lee
Penerbit: Qanita PT Mizan Pustaka
Tebal Buku: 533
Harga Buku: Rp. 68.000

Dunia kecil dimata Scout

Sebuah buku dengan tema yang umum karena cerita seperti ini sudah banyak diceritakan, tapi menjadi unik ketika sang narator adalah seorang anak kecil berumur 6 tahunan. Dengan latar belakang negara Amerika sekitar tahun 1932an yang masih kental dengan perbudakan, dimana orang kulit hitam sebagai ras terbawah dan orang kulit putih sebagai penguasa negara. Cerita yang mengalurkan sebuah perjuangan seorang pengacara membela seorang budak kulit hitam yang dituduh memperkosa seorang gadis kulit putih.

Ketertarikan saya pribadi memilih buku ini adalah ketika membaca sinopsis cerita dibelakang buku ini, dimana cerita ini lebih menggambarkan sebuah drama keluarga yang menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar ketika kepala keluarga mereka, yang bernama Atticus, membela seorang budak kulit hitam. Juga perjuangan "kecil" dua orang anak menghadapi teman-temannya, pun teror yang cukup mengigit diakhir kisahnya.

Dan tentunya beberapa komentar dan penghargaan untuk novel ini yang membuat saya semakin tertarik untuk membeli novel ini. Meski novel berjudul To Kill A mockingbird karya Harper Lee ini adalah satu-satunya novel yang dia buat, tema utama cerita ini adalah alasan terkuat saya memilih buku ini.

Cerita diawali dengan latar belakang kota tempat tinggal mereka bernama Maycomb pada musim panas, sebuah kota yang cukup terpencil pada jamannya, dengan dihiasi cerita permainan anak-anak pada musim liburan. Sebuah cerita umum layaknya anak-anak mengisi liburan. Sebuah petualangan, imajinasi, kenakalan-kenakalan dan keributan yang tak pernah berhenti. Sebuah awal cerita yang cocok sekali bagi novel anak-anak sebenarnya. Sebuah awal narasi yang bagi orang dewasa bisa membosankan karena banyak menceritakan kisah-kisah petualangan anak-anak tersebut ketika mengisi liburan ataupun ketika masa-masa sekolah.Tapi disisi lain justru disinilah menariknya novel ini.

kekuatan utama dalam novel ini adalah kepiwaiannya pengarang dalam menceritakan sebuah kehidupan yang sebenarnya cukup rumit dalam kaca mata seorang anak gadis kecil bernama Jean louise atau lebih dikenal dengan nama Scout. Juga Kakak laki-lakinya Jem. Yang dibuat sesederhana mungkin agar seorang anak berumur sekitar 6 sampai 13 tahunan memahami seluk beluk kehidupan lingkungan sekitarnya. Pengarang mampu menceritakan kasus utama cerita ini ketika Atticus mulai berhadapan dengan kasus utamanya. Scout dan Jem terbiasa memanggil nama ayahnya langsung yaitu Atticus, yang sebenarnya justru membuat pembaca nyaman membaca buku ini karena jika mereka terbiasa memanggil Dad dijamin buku ini lebih cocok bagi kalangan anak-anak. Dan Scout lah yang menjadi pencerita ulung dalam novel ini. Bisa jadi membosankan jika kita memang melihatnya dari kaca mata orang dewasa tapi akan menjadi sangat menarik jika pembaca mencoba berada disisi lain sebagai seorang anak kecil dalam menghadapi cerita para orang dewasa.

Ketika pertama kali membaca cukup ringan dan terkesan santai karena memang diawali dengan celoteh anak kecil, jauh dari kesan novel-novel semacamnya. Meski lama-lama membosankan juga karena sangat penasaran sekali dengan tema utama novel ini. Pengarang sangat pelan sekali menggiring pembacanya menuju puncak cerita sehingga tanpa disadari semua alur saling berhubungan satu sama lain. Jadinya akan sedikit membingungkan juga jika pembaca banyak melewati halaman-halaman hanya untuk sampai ke puncak cerita.

Dalam kesadaran inilah ketika pembaca mulai menikmati alur yang dibuat pengarang, cerita semakin menarik. Cerita ketika persahabatan yang unik antara anak-anak bersama seorang tokoh yang sebenarnya hanya satu kali
kemunculannya secara fisik dalam novel, yang bernama Boo Radley, tapi hubungan diantara mereka bisa dikatakan sangat erat. Ataupun ketika masuk ke puncak cerita didalam pengadilan ketika semua kasus terurai satu demi satu. Cukup membuat penasaran dengan ending dari cerita ini. Meski pada akhirnya Atticus tidak berhasil membebaskan sang budak yang ternyata difitnah, tapi cerita tidak berakhir sampai disitu. Teror masih berlanjut bagi keluarga Finch, Atticus beserta kedua anaknya. Sang pemberi tuduhan, tokoh antagonis dalam cerita ini, yaitu ayah si "korban" pemerkosaan terus melancarkan aksi dendamnya karena topengnya dibuka secara paksa dan memalukan didepan pengadilan oleh Atticus. Sampai akhirnya kedua kakak beradik itu mendapatkan serangan dari sang antagonis ini. Dengan percobaan pembunuhan kepada mereka berdua.Tapi dapat diselamatkan oleh sahabat
misterius yang akhirnya muncul dihadapan anak-anak, Boo Radley. Dan cerita pun diakhiri dengan cukup manis pertemuan untuk pertama kali dan yang untuk terakhir kalinya bagi Scout dan Boo Radley.

ketika mulai memasuki lembaran terkakhir, saya mulai berandai-andai jika saja buku ini lebih tebal dari yang seharusnya. karena jadi semakin penasaran dengan petualangan-petualangan berikutnya dua bocah tersebut. Meski begitu Harper Lee cukup manis mengakhiri novel ini dengan menempatkan Scout pada posisi Boo Radley ketika Scout mengantar pulang sahabatnya itu. Scout melihat untuk pertama kalinya pemandangan disekitar rumah Boo bahwa anggapan kehidupan membosankan yang dijalani Boo tidak lah seburuk yang dilihatnya selama ini. Boo Radley memang diceritakan tidak pernah keluar rumah seumur hidupnya, sehingga banyak pandangan buruk terutama dari kalangan anak-anak bahwa Boo Radley ini hidup menggantungkan diri dari binatang-binatang yang berkeliaran disekitarnya. Tapi itu semua hilang ketika Scout sekedar berdiri didepan halaman rumahnya. Scout teringat dengan pesan Atticus bahwa kau tak akan pernah mengenal seseorang sampai kau berada dalam posisinya dan mencoba menjalani hidupnya.

Sebuah pesan inti yang sebenarnya ingin disampaikan pengarang kepada pembaca bahwa jika kita mau bergerak sedikit saja dari tempat kita berdiri hanya untuk memandang sebuah kehidupan dari sisi yang berbeda mungkin
kehidupan akan lebih terasa indah dalam kaca mata berbeda.

Sebuah novel ringan dengan pengantar cerita unik patut dibaca siapa saja yang ingin merasakan sensasi baru dalam alur cerita berbeda. Layak dimasukkan kedalam daftar belanja buku bulanan Anda atau bagi siapapun yang bingung dengan deretan buku menarik yang harus dibaca, novel ini patut berada dalam genggaman Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar