Senin, 04 Maret 2013

Rahasia di Balik Penggalian Al-Aqhsa

Kategori:Buku
JenisRiwayat
Penulis:Abu Aiman
Judul Buku: Rahasia di Balik Penggalian Al-Aqsa
Penulis: Abu Aiman
Penerbit: Ramala Books
Jumlah Halaman: 276
Harga Buku: Rp. 45.000

Sejarah Yang Tiada Akhir

Sangat menggugah sisi kemanusiaan kita sebagai sosok seorang muslimin, langsung saya katakan, akan gaya penulisan si pengarang ataupun isi yang terkandung didalamnya. Dari awal si pengarang langsung menulis kalau monumen historis yg berada saat ini di Jerusalem (Al-Quds) adalah murni milik kita ummat muslim bukan nasrani apalagi yahudi.

Awalnya saya sedikit mengernyitkan dahi, bukan apa saya tahunya kalau Jerusalem, tempat abadi yang harusnya damai ditempati tiga agama terbesar di dunia yaitu Islam,Nasrani dan Yahudi. Tapi setelah saya baca ulang, baru menyadari maksud si pengarang kalau yangg dimaksud milik ummat Islam adalah bangunan suci bernama Al-Quds.

Tapi jika kita mau sedikit menyelidiki, bangsa Yahudi ini bukan hanya ingin menguasai negara palestina, tapi seluruh yang ada didalamnya termasuk kota Jerusalem dan masjid suci ketiga ummat Islam Al-Quds. Sehingga tentu saja pengarang mengatakan monumen sejarah ini milik kita ummat Islam, karena Jerusalem saat ini sudah dikuasai. Tapi kita tentu saja tidak bisa menyerahkan begitu saja Al-Quds.

Ternyata setelah membaca buku ini saya baru menyadari bahwasanya, Masjid Al-aqhsa itu bukan bangunan berkubah emas itu melainkan masjid di sisi selatan Dome of The Rock atau Qubbah as-Sakhra.
Nah, Qubbah as-Sakhra ini lah si kubah berwarna kuning itu.
Jadi Al-Quds itu terdiri dari beberapa situs bersejarah sebenarnya yang sebagian sudah dirusak oleh bangsa Yahudi.

Menurut buku ini, sedikitnya ada 28 situs kuno disana hanya saja yang diceritakan dalam buku, hanya beberapa saja. Tetapi hal ini membuktikan kalau disana banyak sekali sejarah yang berkaitan dengan perkembangan Islam saat itu yang dihancurkan dan sebagian memang roboh dikarenakan gempa tektonik.

Kaum yahudi ini sudah membuat lubang besar dibawah bangunan sekitar Al-Quds. Sehingga jika terjadi lagi gempa tektonik Wallohu'alam apa yang akan terjadi dengan bangunan suci ini.

Dalih mereka menggali terowongan disekitar Al-Quds adalah mencari Tabut mereka yang hilang. Sekaligus juga ingin mengancurkan Al-Quds untuk membangun kembali kuil Salomo versi mereka. Di tempat Masjid Al-Aqhsa sekarang ini. Mereka akan membuat serambi kuil Salomo dan di lokasi Qubbah As-Sakhra saat ini, akan dibangun tempat khusus untuk menyimpan Tabut Sakinah bangsa Israel yang masih hilang hingga saat ini.

Ada beberapa hal lagi yang saya dapatkan dari buku ini yaitu tentang ciri-ciri datangnya kiamat.
Ada beberapa hadits didalam buku ini, tapi yang saya ingat diantaranya yaitu tentang:
1. Pembangunan bait al-maqdis
2. Kehancuran yathrib (madinah)
3. Terjadi pertempuran 4. Penaklukan Konstantin
5. keluarnya Dajjal.

Penjelasan tentang pambangunan bait Al-Maqdis setelah hampir beres membaca buku ini, saya langsung teringat rencana pembangunan kuil Saloma oleh bangsa Yahudi. Meski pengarang mencoba untuk mengemukakan kemungkinan yang lain juga tapi menurut saya pribadi jelas terlihat bahwa maksud dari pembangunan bait Al-maqdis adalah rencananya kaum Yahudi selama ini.

Seterusnya kehancuran Madinah yang mungkin membuat hancur pula moral sebagian ummat Islam karena ada hadistnya juga yang mengatakan, sepertiga ummat Islam akan lari dari peperangan yang akan timbul setelah hancurnya Madinah dan setelah itu kehancuran konstantin akibat dari timbulnya peperangan dan baru muncullah Dajjal.

Hanya saja masih bingung, Konstantin itu pihak mana apa yang dimaksud konstantin.

Last but not least, setelah beres baca buku ini langsung terlintas kapan ya ciri-ciri diatas tadi akan terjadi? Puncak dari kehidupan ummat muslim, manusia lebih tepatnya. Enggan untuk membayangkan ketika Al-Quds akhirnya hancur dan diganti oleh sinagognya kaum Yahudi.
Ketika Madinah hancur dan terjadi peperangan terbesar, mungkin yang terjadi saat itu dan yang akhirnya muncul Dajjal dan muncul pula Imam Mahdi atau nabi Isa as. yang akhirnya kaum Yahudi ini kocar kacir sampai tak ada tempat bagi mereka didunia ini.

Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang bangsa Israel ini yang saya ingat di buku ini. Diantaranya yaitu, QS 4:46 dan QS 17:4

Dan ada pula ayat dalam Quran yang menjelaskan tentang apa yang akan terjadi pada bangsa Israel ini, yaitu surat Al-Israa ayat 6-7.

Yang pasti bagi yang berminat ingin membeli buku, boleh menjadikan buku ini sebagai salah satu pilihan buku-buku favorit Anda. Sebuah buku dengan bahasa dan cara penyampaian yang sederhana. Bukan perkara mudah sebenarnya, mengingat isi dari buku ini adalah menyampaikan sebuah sejarah yang penting dalam agama Islam. Tapi seorang Abu Aiman mampu mengemas itu semua dalam sebuah buku mungil berjudul Rahasia Di Balik Penggalian Al-Aqsa.


The 7 Habits of highly Effective People

Kategori:
Buku
JenisNonfiksi
Penulis:Stephen Covey
Siapa yang tidak tahu dengan satu sosok ini? Stephen Covey dengan bukunya yang terkenal itu 7 Habits of highly effective people. Salut dengan ide-ide briliannya yang dituang dalam tulisan-tulisan sehingga banyak orang yang terinspirasi dengan ide-idenya itu. Saya suka sekali kalau lihat sosoknya yang botak itu, dengan senyum yang sepertinya tidak pernah lepas dari wajahnya itu.

Dulu saya kenal Uncle Stephen ini dari Bibi ku tercinta, asalnya buku nya minjem dulu punya Bibi ku itu, lama kelamaan kok bisa dijadikan sebagai salah satu refensi dalam kehidupan saya ya? Jadilah saya beli buku itu pas awal-awal masuk dunia perkuliahan. Buku ini selalu kubawa kemana-mana, seperti sekarang ini juga, pas mudik kemaren baru sempat nyelipin ini buku diantara buku-buku baru untuk teman saya disini.
Saya mau kupas selintas aja, isi buku dari 7 habbits of highly effective people ini. Ada tujuh kebiasaan buat manusia untuk dijadikan pedoman dalam hidup ini. Kenapa kebiasaan? kenapa engga tips gitu atau how to? nah ini dia yang menariknya.
Sesuatu hal yang baru, ketika menjadi kebiasaan akan lebih susah untuk dilupakan atau bahkan dihilangkan dalam kehidupan kita. Makanya dikatakan dalam buku ini, ada tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.
Berawal dari paradigma dan prinsip kita memandang hidup ini. Yang harus diluruskan dulu, jadi ketika mulai masuk ke 7 kebiasaan akan menjadi lebih mudah karena kita sudah memiliki sebuah paradigma baru. Untuk menjadi pribadi yang unggul kita harus Dari Dalam dulu Baru Keluar.
Naahh, gimana neh caranya? Pertama Uncle Stephen bilang Kemenangan pribadi lebih utama. Dan apa saja kah itu? Pertama adalah menjadi proaktif, kedua Merujuk pada tujuan akhir, dan yang ketiga adalah Dahulukan Yang utama. Setelah itu barulah kita bisa mencapai Kemenangan publik yang nantinya akan timbul yang namanya saling ketergantungan, tiga kebiasaan dalam kemenangan publik adalah Berpikir menang/menang, Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti baru kemudian Wujudkan Sinergi. Barulah kebiasaan yang terakhir Prinsip Pembaruan Diri yang Seimbang dengan diakhiri harus Dari Dalam dulu Baru Keluar sekali lagi.
Secara garis besarnya aja saya coba jelaskan, karena bisa panjang lebar banget jelasinnya, namanya juga referensi ya gak? bikin orang pensaran buat baca :D

Saya setiap habis baca buku ini pasti diem dulu, minimal satu paragraf lah bacanya, diresapi sambil angguk-angguk, lamaaaa banget bacanya. Dapet berapa minggu ya? lupa saya satu bulan ada kali. Engga kaya baca novel semalam pun langsung habis!

Sebenernya seperti biasa iseng googling terus jadi terdampar di web nya Uncle Stephen, kok liat wajahnya yang familiar jadi pengen nulis tentang sosok karismatiknya itu. Saya baca juga Living in 7 habits of highly effective people, isinya tentang pengalaman orang yang terisnpirasi dengan uncle stephen ini. Betapa kuatnya tulisan seseorang sampai bisa mengubah kehidupan seseorang atau terinspirasi untuk melakukan sesuatu. Salah satu cita-cita idealisme saya neh...:D
Jadi buat teman-teman yang lagi cari refensi buku bagus, bukunya Uncle Stephen harus dijadikan salah satu list dalam daftar belanjaan buku bulanan Anda....;)




Why Men don't listen and women can't read a maps

Kategori:Buku
JenisNonfiksi
Penulis:Allan and Barbara Pease
Dua makhluk yang Allah ciptakan, yaitu pria dan wanita memang dua makhluk yang berbeda, dari sifat, fisik, serta karakteristiknya. Itu yang dikatakan dalam buku Why Men don't listen and women can't read a maps oleh Allan and Barbara Pease. Kenapa kalau wanita berbicara sepertinya tidak pernah ada kata habis untuk diucapkan dan marah ketika teman bicara nya adalah seorang pria yang tidak menyimak.

Didalam buku ini dimulai dengan latar belakang dari seorang pria dan wanita. sejarahnya seperti apa. Dimulai dari semenjak dalam kandungan, hormon yang menyertainya, wanita dan pria memang telah dilahirkan berbeda. Atau istilah dalam buku ini pria dan wanita adalah spesies yang sama dengan dunia yang berbeda.

Mengupas secara detail bagaimana seorang wanita bisa melakukan beberapa hal sekaligus, dan pria jika sedang mempunyai masalah lebih memilih untuk menyendiri dan menghindar kebalikan dari wanita jika mempunyai masalah lebih suka untuk dibagi dan dibicarakan. Kita bisa melihat kenapa kadang kita mempunyai konflik dengan pasangan kita. Dan menganggap makhluk dihadapan kita adalah orang yang jauh dari prasangka kita, ketika merasa kenal atau dekat dengannya tapi setelah lama hidup bersama perbedaan itu begitu terasa berbeda. Disinilah seninya dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Kadang saya merasa geli, jika mendengar berita di infotaintment ketika ada artis yang cerai mengatakan kita tidak ada kecocokan lagi, perbedaan itu terlalu besar. Maksudnya apa? Karena mau dibawa sejauh manapun perbedaan antar pria dan wanita itu akan selalu ada, kita lah sebagai manusia yang harus pintar mensiasatinya. Itulah seni dalam kehidupan. Jika kita memilih menyudahi dan memulai lagi hal itu akan kembali terulang lagi dan lagi tidak akan berhenti.

Buku ini mengajak kita membuka mata seperti apakah yang namanya pria dan wanita. Jadi ketika kita mengetahuinya kita akan lebih banyak maklum dan memahaminya bukan lagi sekedar mengerti. Ketika menghadapi seorang wanita yang PMS lebih baik seorang pria lebih banyak diam dan jangan mencarikan solusi ketika wanita ingin berbicara atau tepatnya curhat, kecuali ketika diminta.

Ada bagian yang cukup menarik ketika dikatakan kenapa wanita mempunyai intuisi yang kuat akan pasangannya atau terhadap anak-anaknya. Seorang wanita akan tahu jika pasangannya mulai "bermain" atau anaknya menyembunyikan sesuatu dibelakang sang Ibu. Itu semua karena seorang wanita terbiasa untuk lebih peka akan kebutuhan anggota keluarganya. Sebagai contoh, mungkin ketika seorang ibu bisa cepat tanggap akan kebutuhan bayinya ketika menangis, sudah tahu apa yang dibutuhkan si bayi. Dan itu terus ada dalam diri si wanita, pun ketika pasangannya berbuat sesuatu dibelakang si wanita. Makanya, menurut buku ini, lebih banyak penyihir atau cenayang adalah wanita karena intuisi nya yang kuat dibandingkan pria.

Seorang wanita yang tidak bisa membedakan arah kanan dan kiri jadi jangan harap jika ditanya tentang peta. Atau pria ketika lelah dan penat yang dipikirannya adalah mengeluarkan semuanya dengan seks. Seorang pria yang jika dikatakan " Bisa tidak membenarkan pipa bocor?" Rasa egois atau harga dirinya merasa terusik. Dan wanita yang lebih banyak menghindari konflik atau mencarikan barang dengan tanpa banyak bicara ketika pasangannya mulai marah ketika tidak menemukan kaos kakinya.

Hal lain lagi yang menarik adalah tentang lahirnya kaum gay atau lesbian. Dibuku ini dikatakan kalau hal ini memang sudah bawaan lahir. Karena setelah diteliti, seorang pria yang gay lebih cenderung mempunyai sel kewanitaan (esterogen) lebih banyak dibanding pria pada umumnya. Atau untuk wanita jika dalam masa kandungan menerima tambahan hormon pria ( enderogen ) maka hal itu akan membuat pusat pengendalian perkawinan pada otak menjadi maskulin. Itu artinya sebagai seorang wanita, dia akan lebih tertarik pada wanita lainnya. Dan jika pusat pengendaliannya menjadi maskulin, wanita itu akan bersikap tomboy atau disebut 'butch' ( pacar wanita). Pun begitu jika pusat pengendaliannya tidak diubah menjadi maskulin, wanita itu akan tetap bersikap feminin tapi kecenderungannya masih tetap pada wanita lain, bukan pria.

Ada dua pusat pengendalian utama yang tehubung dengan perilaku homoseksual, yaitu pusat pengendalian perkawinan dan pusat pengendalian perilaku. Disinilah yang utama dimana wanita dan pria lebih cenderung ke arah mana.

Jika dipikir-pikir, jadi solusi seperti apa yang harus diambil untuk kaum ini? Karena bagi kita hal ini masih lah sesuatu yang tabu Berbeda dengan asal pengarang ini Australia dan barat yang menganggap hal ini sesuatu yang biasa. Dan jika dikembalikan kedalam Islam pun, hal ini tidak ada dalam Islam. Ingat dengan kaum nabi Luth? bagaimana akhirnya Allah menurunkan azabnya bagi mereka. Pasti ada penyembuh dibalik semua ini. Harus dioperasi gitu otaknya? Terusnya dibenerin hormon yang ada? Wallohualam. Yaa.. pastinya tidak semudah itu. Dan menurut saya Agama adalah jawabannya. Lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena Dia adalah Maha Segala yang mempunyai akan semua yang ada dalam diri kita. Jika diri kita memang ingin berubah dan tidak pasrah dengan keadaannya sebagai seorang homo. Ingat dengan Quran surat Ar-Rad (13) ayat 11 dikatakan "..... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri....."

Sebenarnya masih luas kalau mau dibahas, cakupan buku ini. Tapi disini saya mengutip beberapa bagian yang masih saya ingat pastinya dan beberapa yang menarik untuk dibagi. Saya sangat menyarankan buku ini bagi mereka yang ingin memahami pasangannya lebih jauh. Kenapa pria begitu tidak peka dan kenapa yang namanya wanita begitu sensitif? Baca lah buku ini.

Baca ... baca dan baca..... Tiada hari tanpa membaca.

" Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan"
QS Al-Alaq (96); 1.

Maryamah Karpov

Kategori:Buku
JenisSastra & Fiksi
Penulis:Andrea Hirata
Judul Buku: Maryamah Karpov
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang
Tebal Buku: 504
Harga Buku: Rp. 79.000

Ikal yang Tak Berhenti Mencari Cinta

Semenjak kemunculan buku Laskar Pelangi edisi pertama, buku ini sudah menjadi salah satu buku yang sangat dinanti-nanti oleh para penggemar Ikal. Apalagi untuk edisi yang keempat ini gambar cover sudah ditampilkan plus judulnya yaitu Maryamah Karpov dengan judul tambahan Mimpi-mimpi lintang. Sehingga banyak yang sudah tidak sabar akan kemunculan bukunya yang keempat ini seiring pula dengan munculnya dugaan-dugaan isi ceritanya berdasarkan judul dan gambar cover dari Maryamah Karpov.

pertama kalinya buku ini sampai di tangan sudah tak sabar ingin membaca meski melihat buku ini cukup tebal dibanding tiga buku sebelumnya. Pastinya pembaca tidak akan jenuh dibuatnya.
Cerita diawali dengan persiapan Ikal pulang ke Pulau Belitong setelah melanglang buana di benua Eropa dan menyeleseikan studinya di Perancis. Kebulatan tekadnya untuk meraih prestasi demi sang ayah tercinta akhirnya membuat Ikal mendapatkan gelar Master. Diiringi perjalanan menuju belitong dan akhirnya sampai ke rumahnya dan bertemu sang keluarga tercinta cukup membuat para pembaca terhibur. Karena sang pengarang masih piawai merangkai kata-katanya tanpa lupa menyelipkan humor-humor ringan seperti biasanya.

Sayangnya daya tarik dalam membaca buku ini sampai disini saja. Karena semakin lebih jauh membaca ceritanya mulai melebar dari judul ataupun tema buku tersebut. Pengarang tidak cukup bebas mengutarakan ide tulisannya mungkin dikarenakan terikat dengan judul dan gambar cover yang sudah lebih dulu publish dibanding isi ceritanya itu sendiri.

Sang tokoh yang dijadikan judul pun hanya mendapatkan bagian cerita sedikit saja. Ketika Ikal belajar biola disebuah kedai kopi. Pun dengan Mimpi-mimpi lintangnya. Judul tambahan tersebut menjadi nama sebuah perahu yang dibuat Ikal bersama teman-teman laskar pelanginya dan terkesan memaksakan karena sebenarnya perahu tersebut bukan hasil murni dari seorang Lintang tapi melainkan dari Group Laskar Pelangi itu sendiri. Nama Laskar Pelangi lebih pas menjadi nama perahunya dibanding Mimpi-mimpi Lintang.

Nilai plusnya adalah ketika dalam proses pembuatan perahu. Bagian ini merupakan salah satu bagian cerita yang kembali menggambarkan seorang Andrea Hirata yang kaya akan ilmu pengetahuan dan imajinasinya, sehingga pembaca tidak akan dibuat bosan. Petualangan ketika Ikal menemukan kerangka perahu didasar sungai untuk dijadikan sebagai salah satu bagian perahu yang dibuatnya cukup membuat pembaca berdebar-debar. Apalagi ketika usaha Laskar Pelangi memunculkan kerangka tersebut ke permukaan air yang setelah sekian abad lamanya kerangka tersebut terkubur didasar sungai.

Sayangnya tema dibalik pembuatan perahu tersebut masih juga pencarian Ikal akan cinta pertamanya A Ling. Meski akhirnya pembaca dihadiahi pertemuan Ikal dengan A Ling setelah sekian lama pencariannya selama puluhan tahun. Sebegitu besarnya pengarang yang ingin menggambarkan kepada para pembacanya bahwa kekuatan cinta begitu dahsyat sehingga Ikal tak pernah lepas dari ikatan yang bernama cinta. Tapi, lagi-lagi kepiwaian Andrea kembali beraksi, bagian cerita ketika Ikal, Mahar beserta dua penduduk Belitong, yang tiba-tiba entah kenapa muncul dalam cerita, dalam petualangannya di lautan menuju pulau Batuan patut untuk diacungi jempol.

Ada satu hal yang megganjal dalam cerita ini yaitu sindiran Andrea tentang Poligami. Ketika Bang Zainudin yang gagal dalam poligaminya juga ketika keadaan rumahnya yang berantakan akan kehadiran ayam. Entah pesan sponsor siapa atau pengarang mungkin yang mulai memaksakan idealismenya.

Beberapa ciri khas dari seorang Andrea hirata yang masih jelas tergambar didalam bukunya ini adalah keahliannya dalam merangkai kata-kata, kepintarannya yang luas kemudian dengan lembutnya ia masukkan ke dalam cerita, humor-humornya dan juga kesungguhan Andrea dalam menyeleseikan buku keempatnya, layak menjadikan buku ini sejajar dengan buku best seller sejamannya. Buku terkahir Laskar Pelangi cukup mengobati rasa kepenasaran para penggemarnya akan kehadiran sosok Maryamah Karpov yang sederhana. Patut dibaca jika Anda sudah mulai membaca buku serial ini dari awal.

Menurut referensi yang didapat, meski akhir ceritanya yang menggantung, Andrea memang tidak berniat akan meneruskannya kembali. Malah beliau akan berhenti didunia kepenulisan yang selama ini membuat namanya terkenal. Entah apa yang membuatnya berhenti ditengah ketenarannya. Terlepas dari itu semua seorang Andrea Hirata akan menjadi legendaris diantara nama-nama baru dalam dunia kepenulisan yang telah membuat virus membaca kian menyebar diseluruh nusantara, well done Ikal!

Gajah Mada Perang Bubat

Kategori:Buku
JenisRiwayat
Penulis:Langit Kresna Hariadi
Judul Buku: Gajah Mada Perang Bubat
Penulis: langit Kresna Hariadi
Penerbit: Tiga Serangkai
Tebal Buku: 441
Harga Buku: Rp. 69.000

Keambisiusan seorang Gajah Mada

Salah satu serial buku karangan Langit Kresna Hariadi dari seorang Gajah Mada. Penulis baru didunia perindustrian buku yang ikut meramaikan dunia penulisan di Indonesia. Buku yang berjudul Perang Bubat dengan cover yang cukup dramatis bernuansakan warna merah darah dengan penggambaran perang yang telah usai dan banyak korban berjatuhan dimana-mana. Cukup membuat menarik para pembaca yang penasaran dengan latar belakang lahirnya Perang Bubat.

Salah satu buku yang cukup berat karena lahir berdasarkan sejarah yang ada, Langit Kresna patut untuk diacungi jempol dalam kepiwaian nya memadu padankan sejarah yang ada dengan imajinasi nya. Mampu membuat pembaca percaya bahwa cerita yang digambarkan pengarang memang benar-benar terjadi sampai ke setiap detailnya.

Cerita diawali ketika salah satu tokoh kiai, sesepuh didalam kerajaan, yang akan meninggal tapi mendapatkan kesulitan dalam melepas raga dikarenakan ilmu kebatinan yang dimilikinya. Disinilah awal mula pembaca disuguhi bahwa seorang Gajah Muda selain piawai dalam melebarkan sayapnya diseluruh nusantara dia pun memang mempunyai ilmu kebatinan dalam dirinya. Yaitu ilmu yang mampu membuat seseorang mempunyai umur yang panjang sampai berumur ratusan. Hingga akhirnya Gajah Mada lah yang bersedia menerima ilmu itu agar sang kiai mampu melewati gerbang kematian.
Cerita-cerita Gajah Mada dalam novel karangan Langit Kresna ini cukup kental akan nuansa ilmu kebatinannya yang justru membuat novel ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri, meski awalnya mungkin bagi para pembaca yang tidak bisa membayangkannya lambat laun akan ikut tersihir dengan segala macam "ilmu" baru dalam novel ini.

Ambisiusnya seorang Gajah Mada cukup kentara terlihat dalam edisi perang bubat ini. Ketika Gajah Mada mulai menyatakan keinginannya untuk menguasai tanah Sunda yang waktu itu diperintah oleh seorang Maharaja yang bernama Linggabuana dalam sebuah pemerintahan bernama Sunda Galuh.
Dalam buku ini digambarkan ternyata keinginan Sang Patih yang ingin menguasai Sunda Galuh tidak banyak disetujui oleh para tokoh penting didalam kerajaan itu sendiri, seperti para ibu suri dan beberapa pejabat penting lainnya. Sayangnya Maharaja Hayam Wuruk itu sendiri tidak digambarkan dengan baik, apa sebenarnya yang menjadi keinginannya dalam hal memandang keinginan Gajah Mada yang ingin menguasai Sunda Galuh. Seorang raja yang hanya digambarkan sebagai seorang pemuda tampan yang sudah menjelang masa kedewasaan dengan maksud mencari yang akan menjadi permaisuri nya kelak. Sosok Gajah Mada sangat kuat digambarkan disini karena memang pengarang menampilkan Gajah Mada yang hebat sebagai tokoh utama sehingga dalam edisi perang bubat ini seorang Hayam Wuruk hanya menjadi tokoh sampingan saja bagi seorang Gajah Mada.

Sebuah tonggak sejarah yang banyak orang menganggap bahwa Perang Bubat adalah awal mulanya muncul sentimen bagi orang jawa dan orang sunda. Sehingga banyak muncul kehati-hatian pengarang dalam menampilkan beberapa percakapan ataupun adegan yang terjadi dalam buku ini baik tentang ambisiusnya Gajah Mada yang kekeuh ingin Sunda Galuh dibawah bendera Majapahit meski terkadang ditampilkan percakapan-percakapan Gajah Mada cukup berani dalam pandangannya terhadap Sunda Galuh.

Meski begitu pengarang sudah cukup maksimal dalam usahanya mengharmoniskan Sunda dan Jawa dalam bukunya ini dan layak membuatnya menjadi satu-satunya penulis di Indonesia yang berani menampilkan sejarah dalam bentuk novel yang dikemas sangat menarik. Karena memang tidak sedikit orang yang berminat dalam sejarah, pengecualian bagi seorang Langit Kresna. Banyak penggambaran yang diperlihatkan oleh penulis kelebihan dan kekurangan masing-masing suku. Cukup membuat penulis berada dalam posisi nentral terlepas dia sendiri adalah orang Jawa. Lagipula memang pengarang menggandeng seseorang yang berasal dari Sunda untuk menetralkan cerita yang digarap oleh penulis.
Sampai akhirnya cerita disudahi dengan sebuah peperangan yang sangat bersejarah yang terjadi di Lapang Bubat di kerajaan Majapahit. Digambarkan dalam buku ini bahwa kesalah pahaman yang terjadi sebenarnya ulah dari bawahan Gajah Mada yang lebih ambisius dan culas dalam keinginannya membuat Sunda Galuh bertekuk lutut.

Cerita klimaksnya adalah ketika akhirnya rombongan dari Sunda Galuh membawa calon pengantin yaitu sang putri Dyah Pitaloka Citraresmi yang akhirnya membuat luluh hati sang raja Hayam Wuruk, terhambat di lapangan Bubat. Karena penyambutan tidak diadakan bagi pihak sunda galuh sehingga pihak Majapahit yang menyangka bahwa kedatangan sunda galuh memang akan telat dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang memang menginginkan pernikahan antara Dyah Pitaloka dan Hayam Wuruk tidak akan pernah terjadi.

Gajah Mada menganggap bahwa penyerahan Dyah Pitaloka dianggap sebuah upeti dari Sunda Galuh bagi majapahit yang mengakui dibawah satu bendera tapi tidak bagi pihak Sunda Galuh itu sendiri. Pun Hayam Wuruk yang memang menganggap bahwa pinangannya murni karena memang ingin menikahi Dyah Pitaloka tanpa menganggap ada sesuatu dibalik itu semua.

Sampai akhirnya peperangan tidak dapat dielakkan lagi ketika pihak-pihak ketiga yang semakin mengeruhkan suasana dan kehormatan para Sunda Galuh yang tinggi meletus lah Perang Bubat. Jelas tergambar segala suasananya dalam peperangan ini juga tindakan heroik Dyah Pitaloka dengan membunuh dirinya sendiri ketika mengetahui kedua orang tuanya sudah meninggal.

Cerita diakhiri dengan suasana kerajaan yang mendengar berita habisnya pasukan Sunda Galuh diperangi oleh pasukan Majapahit membuat suasana kerajaan menjadi berkabung bukannya bersuka ria menerima kemenangan dipihak Majapahit. Sampai Gajah Mada akhirnya harus menerima tanggung jawabnya dengan meletak jabatan dan diasingkan di Madakaripura. Sebuah rapor merah bagi seorang Gajah Mada diantara prestasinya melebarkan sayap Majapahit diseluruh nusantara yaitu keberhasilannya memenangi peperangan melawan pasukan Sunda Galuh ditanahnya sendiri di lapangan Bubat.
 

 


Review saya tentang buku ini banyak mengundang komentar dari delapan penjuru angin. Biar menjadi kenangan tersendiri :)
 

The Kite Runner

Kategori:Buku
JenisSastra & Fiksi
Penulis:Khaled Hosseini
Judul Buku: The Kite Runner
Penulis: Khaled Hosseini
Penerbit: Qanita PT. Mizan Pustaka
Tebal Buku: 490
Harga Buku: Rp. 69.000

Untukmu, keseribu kalinya.

Diawali dengan gambaran sang tokoh utama Amir yang berkilas balik ke jaman masa-masa kanak-kanaknya dulu. Masa ketika dunia begitu berwarna ketika hanya ada Amir dan sahabatnya tersayang Hasan. Sebuah persahabatan yang tak lekang oleh waktu meski akhirnya waktu dan kondisilah yang akhirnya memisahkan mereka berdua.

Dengan latar belakang sebuah Negara bernama Afghanistan, ketika masa sebelum peperangan meletus. Masa sebelum kerajaan yang memerintah pada saat itu akhirnya digulingkan dan mulai penjajahan yang dilakukan Rusia, para Mujahidin dan kemudian Taliban yang berkuasa, semua digambarkan bak neraka oleh sang pengarang.

Sisi balik dari sebuah pandangan baru yang tidak semua orang mampu melihatnya. Sebuah dunia yang ceria bagi kedua sahabat Amir dan Hasan. Kehidupan yang tak ada bedanya dengan anak-anak pada umumnya bermain dan bermain. Kehidupan mereka pun tak lepas dari yang namanya penindasan dari teman sebaya yang merasa diri berkuasa atas yang lain. Disinilah awal sebuah petaka terjadi. Sebuah peristiwa yang merubah persahabatan menjadi sebuah permusuhan dari pihak Amir yang merasa diri tidak mampu melakukan sesuatu bagi sahabatnya Hasan yang selama ini selalu membela dan berdiri disampingnya apapun yang terjadi. Hasan yang selalu menurut apapun yang diinginkan oleh Amir. Karena dalam buku digambarkan bahwa Hasan ini adalah anak dari seorang pembantu yang bekerja di rumah Amir.

Penulis cukup piawai dalam merangkai satu peristiwa dengan peritiwa yang lain. Diawali dengan kehidupan Amir dewasa yang kemudian kilas balik ke masa kecil dan kemudian memulai langkah baru demi memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya kepada sahabat tercintanya Hasan.
Dibalik keberanian penulis yang berani menggambarkan Afghanistan dari sisi baru, yaitu salah satunya dalam penggambaran Taliban yang tidak sedikit yang menganggapnya seorang pahlawan bagi ummat Islam yang tertindas, tapi tidak dalam buku ini. Taliban muncul sebagai sosok yang merusak Afghanistan, seolah musuh dalam selimut. Meski para Taliban ini sangat lekat ibadahnya kepada Tuhan tapi tidak mahir dalam mengurus pemerintahan yang ada. Karena mereka berbuat semena-mena terhadap penduduk disana merasa diri pahlawan dan berhak melakukan apapun yang dirasa benar atas nama agama. Tak jarang digambarkan banyak kejadian yang membuat kening pembaca berkerut atas tindakan para Taliban ini. Dalam penggambaran penulis dalam hal Taliban bisa menjadi bumerang bagi sang penulisnya sendiri. Satu sisi penulis diacungi jempol atas keberaniannya menggambarkan Taliban dari sisi yang banyak orang tidak ketahui. Satu sisi tidak sedikit juga yang tidak setuju dengan keberanian nya penulis karena Taliban adalah sosok pahlawan yang berani mengambil tindakan dalam pemerintahan afghanistan seperti keberaniannya melawan Rusia termasuk negara-negara barat, meski sebenarnya Taliban sendiri dipersenjatai oleh pihak barat untuk melawan Rusia.

Perjalanan kembali Amir yang mencari serpian-serpihan masa lalunya ke Afghanistan cukup membuat pembaca berdebar-debar. Dan terasa ikut terbawa ke masa Afghanistan yang luluh lantak akibat perang yang tak berkesudahan hingga kini.

Dalam langkahnya memperbaiki masa lalu Amir mendapatkan informasi bahwa Hasan ternyata sudah meninggal ketika mencoba mempertahankan rumah yang selama ini didiami oleh Amir beserta ayahnya ditangan para Taliban. Dan Hasan pun sudah memiliki anak bernama Sohrab yang naasnya saat itu masih terjebak dalam kekabutan Afghanistan dan kemungkinan jatuh ke tangan Taliban. Disinilah perjalanan Amir dimulai. Perjuangannya mendapatkan kembali Sohrab demi persahabatannya dengan Hasan yang ternyata adalah saudara tiri Amir. Sebuah masa lalu yang pelik yang akhirnya menjawab semua tanda tanya Amir akan sikap ayahnya yeng begitu perhatian dan sayang kepada sosok Hasan.

Darah memang kental daripada air pepatah ini terbukti dari perjuangan Amir mendapatkan kembali satu-satunya saudara yang masih tertinggal baginya yaitu Sohrab yang ternyata memang jatuh ke tangan Taliban dan dijadikan pemuas nafsu para pejuang Taliban.

Sebuah pertarungan hebat akhirnya terjadi ketika Amir mencoba mendapatkan kembali Sohrab yang ternyata orang Taliban yang memiliki Sohrab adalah teman semasa kecilnya dahulu yang sering menindas Amir dan Hasan ketika mereka masih kecil. Meski Amir hanya terdiam mengalah dipukul habis-habisan oleh Sang Taliban, Amir merasa saat itu adalah pembayaran yang seimbang demi kesalahan yang pernah dilakukannya dahulu terhadap Hasan, yang sering dijadikan bual-bualan dan pernah mengalami pelecehan seksual dan Amir hanya bisa terdiam saja. Sohrab lah yang pada akhirnya menyelamatkan Amir dengan ketapelnya dan mereka berdua berhasil melarikan diri.

Perjalanan masih berlanjut ketika Amir berusaha mengadopsi Sohrab menjadi anaknya dan dibawanya ke Amerika, yang memang Amir masih juga tidak dikaruniai anak. Masa lalu Sohrab yang kelam akibat perbuatan para Taliban membuatnya sulit untuk diajak berkomunikasi.

Amir tidak pernah berhenti untuk membuatnya kembali tertawa. Sebuah permainan layang-layanglah yang akhirnya membuat kembali sosok Sohrab mulai membuka diri. Sebuah permainan yang dulu sangat terkenal dikalangan penduduk Afghanistan yang mulai ditiadakan pada masa pemerintahan Taliban. Permainan yang mengeratkan dua sahabat Amir dan Hasan yang juga mengakhirinya. Dan dalam permainan layang-layang inilah Amir berhasil membuat Sohrab kembali tersenyum ditengah kota besar Amerika bernama Chicago.
"Untukmu, keseribu kalinya" teriak Amir kepada Sohrab sambil berlari menyongsong layang-layang seolah kembali ke masa lalunya bersama Hasan.

A Thousand Splendid Suns

Kategori:Buku
JenisSastra & Fiksi
Penulis:Khaled Hosseini
Judul Buku: A Thousand Splendid Suns
Penulis: Khaled Hosseini
Penerbit: Qanita PT Mizan Pustaka
Tebal Buku: 507
Harga Buku: Rp. 59.000

Hidup di balik Burqa

Dua novel best seller milik pengarang Khaled Hosseini, satu diantaranya A Tousand Splendid Suns, layak dibaca bagi mereka yang penasaran akan sisi lain kehidupan sebuah negara yang tidak pernah berhenti bergejolak yaitu Afghanistan. Pengarang kembali memainkan penanya dengan sangat indah dalam penggambaran Afghanistan didalam dunia dua sosok perempuan yang menjadi tokoh utama dalam buku ini, Mariam dan Laila. Dua perempuan dengan dua latar belakang yang berbeda.

Hampir sama dengan buku sebelumnya, Kite Runner, yang menggambarkan betapa kerasnya dunia Afghanistan dibawah kekuasaan Rusia, para Mujahidin dan Taliban. Dalam buku keduanya ini pengarang pun menggambarkan Afghanistan yang kehilangan masa-masa indahnya ditangan Rusia. Peperangan dan penindasan yang tidak pernah berhenti, meski berganti-ganti penguasaan.

Tokoh utama yang pertama kali ditampilkan adalah Mariam. Ia dilahirkan sebagai anak harami, yang artinya anak haram. Tetapi masih dikunjungi oleh sang ayah meski hanya satu kali dalam seminggu. Sosok ibunya digambarkan sangat keras dalam mendidik Mariam, kata-katanya yang tajam membuat seorang Mariam kecil tidak mampu berkutik dengan apapun yang terjadi dalam hidupnya, sampai akhirnya terbawa ketika Mariam dewasa yang selalu saja berdiam diri ketika suaminya selalu menyiksa.

Titik balik kehidupan Mariam berubah, ketika hari yang ditetapkan dimana ayahnya seharusnya datang berkunjung, tapi tidak datang dan Mariam memutuskan menyusul ayahnya di Herat. Tapi penolakan yang diterima Mariam. Ayahnya sama sekali tidak mau menemui Mariam, yang menyadarkan posisi Mariam bahwa dirinya memanglah seorang harami yang tidak diinginkan. Dan ketika pulang Mariam malah menemukan ibunya gantung bunuh diri.
Mariam akhirnya mau tidak mau harus tinggal bersama ayahnya, tapi disana Mariam malah dijodohkan dengan seorang lelaki berumur 50 tahun ketika Mariam masih berumur 15 tahun. Dan ayahnya kembali hanya berdiam diri saja.

Kehidupan Mariam tidak lebih baik setelah menikahi lelaki yang bernama Rasheed. Rasheed yang mendambakan seorang anak tapi Mariam terus mengalami keguguran, hingga Mariam terus-terusan mendapatkan siksaan dari Rasheed.

Berbeda dengan Mariam, laila dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dari ayahnya. Karena ibunya sering sakit-sakitan Laila yang kemudian mengurus keperluan rumah tangga. Pandangan ayahnya yang berkebalikan dari kebanyakan para ayah di Afghanistan yaitu bahwa perempuan tidak boleh sekolah, Laila mendapatkan sebaliknya. Sehingga melahirkan sosok perempuan yang kuat, pintar dan penuh percaya diri.

Laila kemudian berhubungan dengan lelaki teman semasa kecilnya dan mempunyai harami dari hubungan ini. Hanya saja, Tariq teman lelakinya ini, harus pergi meninggalkan Afghanistan ditengah huru haranya kota Kabul. Dan ketika Lalila pun berencana menyusulnya beserta kedua orang tuanya, bom menhancurkan rumah mereka dan menewaskan orang tuanya dan membuat Laila terluka parah hingga membuat satu telinganya menjadi tuli.

Rasheed dan Mariamlah yang merawat Laila hingga sembuh karena memang rumah mereka berdekatan. Tapi dibalik kebaikan Rasheed merawat Laila, ada sebuah keinginan tersembunyi yaitu menjadikan Laila sebagai istri keduanya. Karena Laila yang sudah kehilangan keluarganya dan susah kemungkinan baginya untuk lari dari Afghanistan mengingat ternyata dirinya sudah mengandung anak Tariq. Laila menerima lamaran Rasheed. Meski awalnya membuat hubungan Mariam dan Laila memburuk, karena sama-sama didera dan disiksa oleh Rasheed yang selalu berbuat semena-mena mereka akhirnya hidup rukun membesarkan anak-anak yang lahir dari rahim Laila.

Satu hal yang mengganjal dalam novel ini adalah cara pengarang yang menampilkan jalan kehidupan seorang Mariam yang terlalu pasrah akan kehidupannya dan menerima segala perlakuan Rasheed. Berbeda dengan Laila yang kuat sampai akhirnya menemui kehidupan yang bahagia di akhir cerita, Mariam berakhir dengan sebuah eksekusi atas perlawanan terakhirnya terhadap Rasheed yaitu dengan ditembak mati disebuah lapangan sepak bola oleh para pejuang Taliban. Sedikit menyayangkan, seolah semua pengorbanan yang dilakukan Mariam selama ini hanya Laila saja yang berhak mendapatkannya.

Yang menjadi kekuatan buku ini adalah perjuangan para wanita Afghanistan yang kuat, meski dibawah peperangan yang tidak pernah berhenti. Pun ketika Rasheed yang menginginkan para istrinya memakai Burqa, kain kerudung yang menutupi seluruh anggota badan dan hanya memberikan pandangan dibagian matanya saja, meski tetap ditutupi semacam kain kasa. Pengarang menggambarkan ketenangan para perempuan ini hidup dibawah Burqa tanpa harus menerima tatapan para lelaki, khususnya mereka yang menguasai Afghanistan yang selalu berbuat semena-mena, dan mereka mendapatkan ketenangannya disini, hidup didalam lindungan kain panjang Burqa.

Kekuatan wanita yang tidak akan mampu dipatahkan oleh apapun, ketika Laila ingin mengunjungi anaknya yang dititipkan dipanti asuhan karena akhirnya Rasheed jatuh miskin. Laila sering mendapatkan siksaan dari para Taliban karena sering ditemukan sendirian dijalan tanpa ditemani muhrimnya, salah satu aturan yang diterapkan Taliban, karena Rasheed enggan menemani Laila. Berbagai peristiwa yang menggambarkan kekuatan seorang ibu demi anaknya tercinta.

Buku yang mampu mengajak para pembaca menggugah sisi kemanusiaannya, bahkan tak sedikit adegan yang membuat pembaca mampu menitikkan air mata. Hal ini adalah salah satu dari sekian banyak kelebihan dari seorang Khaled Hosseini.

Cerita sama dengan buku best seller sebelumnya, Kite Runner, diakiri dengan sebuah ending yang membahagiakan bagi beberapa tokoh cerita, meski harus dibayar oleh beberapa nyawa atas kematian dari para tokoh yang lain.

Afghanistan digambarkan mulai membaik kondisinya dibawah kepemimpinan seorang presiden baru, dimana tak lepas dari campur tangan Amerika juga. Sebuah bom yang dilepaskan di Afghanistan oleh Amerika dengan dalih mencari seorang pejuang bernama Osama bin Laden, dalam cerita ini justru merupakan titik balik menuju perubahan yang lebih baik bagi Afghanistan. Meski sampai sekarang pun peperangan tidak pernah berhenti terjadi dibawah presiden baru, bernama Hamid Karzai.